Yang Tak Pernah Berharap (Cerita Pendek)


Yang Tak Pernah Berharap
Apakah kamu tahu rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku pernah. Aku pernah sekali waktu jatuh hati pada seseorang yang begitu aku cintai tetapi seharusnya tidak. Membingungkan bukan? Tentu saja. Bagaimana caranya mencintai sesosok yang tidak boleh dicintai? Aku juga tidak mengerti.
Tanah jatuh cinta pada Hujan. Dibiarkan air itu menyapukan rintik – rintik pada wajahnya yang keras. Hujan menggelitik dengan dingin yang kelu. Kelu dan suram. Suram dan tak berwarna. Tapi Tanah suka. Kesukaanya pada hujan ketika Hujan dibawa gravitasi padanya. Walaupun Hujan senang menangis. Sering sekali menangis. Tanah tetap jatuh cinta padanya. Dari kejauhan tentunya.
            Tapi terkadang Hujan pergi. Disisakan rintiknya disembunyikan dalam udara dan angin. Dan ketika dia hilang, ganti Tanah yang tersedu – sedu ditinggal pujaan hatinya. Hujan suka sekali pergi daripadanya. Tanah benar – benar merindunya lebih dari apapun
            Mungkin kalian menganggap ini aneh. Bagaimana Tanah mencintai Hujan yang bahkan jaraknya sangat jauh. Bagaimana Tanah mencintai Hujan yang tak pernah disentuhnya. Tak pernah dirasakannya. Bagaimana caranya Tanah mencintai sesosok yang tidak bisa dicintai?
Hujan begitu jauh di atas sana dan Tanah dibawah sini. Tidak bisa bergerak hanya bisa melihat awang – awang tempat Hujan tinggal.
Sebagai Tanah, dia sadar bahwa eksistensinya adalah sebagai tanah. Bukan hujan. Dan tidak akan menjadi Hujan.
Aku tanah dan tidak akan bisa menjadi hujan.
Tanah tahu apa yang paling berat dari mencintai hujan. Yang paling berat adalah kenyataan bahwa Tanah harus selalu siap untuk ditinggalkan. Karena Hujan tidak bisa berada menggantung di atas selamanya. Dia harus pergi seiring dengan berjalannya waktu. Dia akan jatuh dan patuh kemudian lenyap.
Tapi apakah kamu tahu kenapa Tanah masih bertahan disini? Masih menunggunya disini. Tidak bergerak. Diam disini. Apa yang membuat dia tetap bertahan? Bertahan menunggu Hujan?
.
.
.
Karena setiap kali bulirnya jatuh, Tanah merasakan kecupan ciuman hangat Hujan diantara dinginnya air yang jatuh dan membasahinya.

Comments